Minggu, 30 Juni 2013

Black Sumatra

Black Sumatra. Ayam hitam legam ini, sangat populer sebagai ayam hias di Amerika dan Eropa pada awalnya dan kini ayam inipun jadi terkenal di dunia. penghobby ayam hias, pasti mengidamkan si hitam legam ini. selain warna bulu yang hitam berkilau, wajah dan kaki juga hampir hitam keunguan. selain itu taji ganda atau lebih dansifatnya yang jinak dan cerdas juga sangat menarik. lalu apa bedanya dengan cemani atau selasih?

menurut wikipedia, ayam ini adalah ayam asli dari pulau Sumatra, yang didatangkan ke Amerika dan eropa pada tahun 1847. pada awalnya, ayam ini digunakan sebagai ayam petarung atau sabung. sekitar 10tahun kemudian, ayam ini diperkenalkan ke publik sebagai ayam hias, karena keundahan bulu dan penampilannya yang elegant, dengan ekor panjang dan tebal. 

pada tahun 1883 ayam black sumatra masuk kedalam American Standart of Perfection. yang artinya ayam ini hanya digunakan untuk show atau ayam hias. setiap tahunnya, para peternak di Amerika melombakan ayam ini. standarisasi penilaian telah disusun dan tahun tahun berikutnya ayam ini semakin populer sebagai ayam hias. 



Ayam Yang Penuh Dengan Misteri.

sejak awal kemunculannya, ayam ini sudah banyak menuai kontrofersi, ada yang menyebutnya sebagai ayam hutan, ayam asli yang tidak hasil hybreed, dan ada juga yg menyebut bahwa ayam ini adalah hasil persilangan ayam domestik dengan jenis pegar. kurangnya catatan sejarah dan tidak ditemukannya bukti otentik ayam ini, sampai sekarang tetap saja ia masih diselimuti misteri. dan nampaknya, ini yang menjadikan promosi yang luar biasa dan tak habis-habis bagi ayam si Hitam ini.

kalangan penghobby ayam hias Indonesia pun tak sedikit yang penasaran dengan ayam ini. banyak yg sudah berusaha mendatangkannya kedalam negeri, dan harga yang fantastis berkali-kali membuat gagal usaha itu. dan banyak juga yang mencoba menyilangkan jenis ayam Ekor Panjang dengan ayam cemani atau selasih. untuk paling tidak mendekati bentuk fisik dan warna si Hitam ini.



Legenda Hitam Yang Susah Berkembang.

menurut kawan di Afrika Selatan yang memelihara ayam ini, ayam ini menjadi sangat langka karena susah sekali berbiaknya. bertelur sangat sedikit. pertahun hanya di kisaran 40 -70 biji saja dan tidak bisa mengeram. di Amerika dan Eropa iya termasuk ayam yg perlu dijaga kelestariannya dan kemudian asosiasi peternak disana ( APA dan ABA) membuat peraturan tentang tidak bolehnya Si Hitam ini keluar dari negara Amerika.

lalu apakah para penghobby ayam hias Indonesia bisa memelihara Si Hitam ini, atau sudah adakah ayam ini di Indonesia? kalau saya sendiri berpendapat, ayam ini masih ada di Negeri tercinta ini. dan pendapat saya pribadi adalah ayam ini adalah ayam domestik atau ayam kampung yang kita pelihara di Belakang Rumah dan ia bebas tersilang dengan ayam apa saja. 
dan mari kita mulai berpikir untuk menjaga flasma nutfah asli Indonesia agar tak musnah akibat persilangan alami yang mengakibatkan gennya semakin jauh dari nenek moyangnya.

note : semua foto koleksi Haji Riko (afsel)


4 komentar:

  1. kira2 harga jual ayam ini brapa?

    BalasHapus
  2. Saya baca iklan di group "facebook" pasar ayam hutan indonesai.Diiklankan dengan harga Rp18 juta, import dari Amerika.

    BalasHapus
  3. Kebetulan baru nonton Hitam Putih Dedy C, Ayam black Sumatera, kata nara sumber ayam black sumatera punah dari sumatera sekitar tahun 1800, padahal tahun 1980an masih ada di kampung saya, sekarang udah punah, konon katanyanya, ayam ini memiliki mistis, jadi selalu di potong untuk ritual, akhirnya tidak berkembang dan punah deh

    BalasHapus
  4. oiya, klu ayam ini udah bener2 dewasa dan bertarung... dia tidak akan menyerah, sampai matiii.... mungkin krn inilah salah satu faktor makanya dipotong untuk ritual

    BalasHapus