Ayam Hutan Merah ini adalah pemberian sodara sepupu saya namanya Rozy Rahman, iya mendapat istri orang minahasa. saat dia pulang kampung istrinya, tiba-tiba dia menelpon dan bercerita tentang ayam hutan. lalu ia mengirimi foto. saya sebenarnya iseng saja bilang klo dia pulang nanti tolong bawain si ayam hutan.
sebulan berlalu, tetiba dia menelpon lagi dengan latar suara ayam berkokok. tadinya saya biasa saja, kemudian dia bilang "mau ayam hutan gak? jelas langsung saya sahut "ya" dan dia bilang lagi "cepaat ambil dirumah, kalau gak duluan paman Hamdi! ucapnya. buru - buru saya menuju rumahnya, dan ada 2 ekor ayam hutan yang sedang nangkring dipohon mangga kuweni. 1 jinak, 1nya lagi liar minata ampun yang luar biasa.
maka saya memutuskan utk membawa pulang yg sudah jinak saja, walau jengger ilang separo dan ekor tekong/miring, karena kelamaan berada dalam kotak. kotak kardus yg dipakai buat ini ayam kekecilan dan perjalanan dengan kapal laut yg lama, membuat ayam ini berekor tekong/miring. hehe...
dan alasan berikutnya, kenapa saya memilih yg sudah jinak adalah saya belum pernah bersentuhan dengan ayam hutan. takutnya ayam mati dan proyek angan-angan bikin ayam hias berbahan dasar ayam hutan, jadi tertunda lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar