Minggu, 30 Juni 2013

AYAM KAMPUNG INDONESIA

ayam kampung adalah ayam yg dipelihara secara tradisional. baik dengan kandang seadanya dan dilepas begitu saja hanya dgn dibuatkan bangunan sederhana serupa "joglo" utk tempat tidur dan kadang sama sekali dibiarkan tidur diatas2 pohon dibelakang rumah. dipagi dan di sore hari diberi makan secukupnya saja agar membiasakan ayam utk pulang. dalam perkembangannya, ayam kampung ada juga yg membudidayakan sebagai ayam konsumsi, baik diambil telur dan daging.

ayam kampung dikenal juga sebagai ayam "buras" artinya ayam bukan ras utk pembeda dengan ayam ras macam ayam petelur dan ayam pedaging. dalam masyarakat tradisional Indonesia, ayam kampung digunakan juga sebagai ayam aduan (tajen) dan beberapa jenis lain juga digunakan sebagai sesembahan seperti ayam "cemani". tapi yg paling populer adalah sebagai ayam konsumsi dan seering disebut dgn ayam sayur.

secara umum, daging ayam mengandung zat-zat yg baik bagi tubuh. tetapi tulisan saya ini tidak untuk membahas hal tersebut. saya kira sdh banyak tulisan2 ttg hal tsb di blog dan web lain. :D

setelah melakukan penelitian kecil-kecilan, baik studi pustaka maupun studi kasus di lapangan, khususnya di wilayah kalimantan timur, secara umum ada 2 jenis ayam kampung menurut wilayah habitat. yaitu 1. ayam yg secara umum terdapat didaerah pedalaman dan yg ke 2. adalah ayam yg terdapat di wilayah pesisisr.

berdasarkan buku "historical of chiken", saya menyimpulkan bahwa, jenis ayam yg terdapat didaerah pedalaman masuk kedalam "type SUNDAIC" dan yg di wilayah pesisir adalah "Type MELAYU". dan secara global digolongkan dalam "oriental"

berat ayam kampung yang hidup di wilayah pedalaman hanya antara 1 - 1,8kg utk ayam pejantan dan utuk betina paling berat hanya mencapai 1,2kg. berbeda dgn ayam yg menghuni di wilayah pesisir, pejantan bisa mencapai berat 2,5kg, betina 1-2kg..

type Sundaic


type Sundaic
secara umum type Sundaic berpenampilan kecil ramping ekor panjang, kadang juga dibeberapa individu menjuntai sampai ketanah. jengger wilah (tunggal) dan 2 pial menggantung di bagian paruh bawah, sebagian individu juga berjengger miring/kepleh dgn pial pendek.







type melayu. banyak ditemukan di wilayah pesisir
 type Melayu
pada type melayu jengger sumpel atau batu tak berpial perawakan lebih besar, ekor lebih pendek dan kadang hanya tumbuh beberapa centi saja.

saat ini hampir hampir jarang ditemui ayam asli, karena penyilangan untuk alasan mendapatkan bobot ayam yg besar. hal ini bisa dipahami karena nilai ekonomis ayam kampung yg tinggi.  dan kadang juga ayam yg dibiarkan bebas.

demikian ulasan singkat saya ini mudahan bermanfaat bagi rekan2, pada masa ini secara pribadi saya akan terus menernak dan mecatat hasil2 pergelutan saya dgn ayam-ayam lokal. dengan 2 tujuan yaitu ayam konsumsi dan hias.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar