Kamis, 14 November 2013

Belajar Nulis lewat AYAM

Memiliki beberapa Blog, awalnya tak pernah terpikir. Apalagi menulis tentang dunia unggas yang secara pribadi saya tak banyak memahaminya.
Awalnya saya hanya memelihara beberapa ayam yg sdh lama dipelihara orang tua saya di belakang rumah. ayam kampung. Di daerah kami Handil, ayam kampung disebut ayam pipit, karena merujuk pada ukuran berat yang sangat kecil. berat pada ayam jantan, maksimal hanya mencapai 1,2kg. Beberapa waktu berlalu, ayam-ayam ini berkembang biak dengan baik. sesekali juga saya jual baik ayamnya atau telurnya.

Beberapa waktu kemudian ada kawan yang memelihara ayam Bangkok dan seorang sepupu saya beternak ayam Philipine (betet). awalnya mereka berdua minta tolong untuk mencarikan informasi tentang ayam2 tersebut di internet, termasuk juga foto-foto ayam-ayam tersebut. Lama kelamaan, saya jadi tertarik juga mendalami dan mengenal lebih jauh ayam-ayam ini. lalu, saya mulai berkenalan dengan dunia ayam yang luar biasa banyak jenisnya. kecendrungan saya akhirnya lebih kepada jenis ayam hias.

setelah banyak belajar dari kawan-kawan dari berbagai grup ayam di FACEBOOK, saya memutuskan untuk memelihara ayam sendiri, tapi hanya mencoba dengan bahan-bahan ayam lokalan saja, sebagai ayam hias. maka , ayam hias pertama yang saya punya adalah ayam KATE lokal dan ayam ketawa. Dari berbagai grup yg saya ikuti, saya mengenal metode2 penyilangan. dan mulailah saya bereksperimen. walau belum ada hasil, tetap semangat saja. toh buat saya ini adalah dunia yg asyik. malam berburu teori, siang bikin praktek di halaman belakang rumah.

Sei Raden, 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar